Selamat datang BEATLEMANIA! GALERIBEATLES Sejarah The Beatles Kirim Artikel
1 2 3 4

Jumat, 13 September 2013

Paul McCartney musisi Inggris terkaya


Sir Paul McCarteny dinobatkan menjadi musisi terkaya se-Inggris Raya oleh Sunday Times Rich List tahun ini.

Mantan anggota The Beatles itu menduduki posisi puncak daftar musisi jutawan Inggris Raya dengan kekayaan sebesar 680 juta poundsterling yang dia miliki bersama istrinya, Nancy Shevell

Nama McCartney tidak asing dalam daftar orang terkaya Inggris sejak Sunday Times Rich Listmulai membuat peringkat musisi kaya tahun 1989, demikian laporan DigitalSpy. 

Pada perayaan ke-25 daftar pemeringkatan yang dipublikasikan pada 21 April, komponis Lord Andrew Lloyd Webber berada pada posisi kedua dengan kekayaan senilai 620 juta poundsterling dan band U2 pada peringkat tiga dengan harta 520 juta poundsterling.

Dalam daftar itu juga ada nama-nama seperti Sir Elton John (240 juta poundsterling), pasangan David dan Victoria Beckham (200 juta poundsterling), dan Sir Mick Jagger (200 juta poundsterling).

Sementara pelantun lagu "Skyfall", Adele, menduduki posisi puncak peringkat musisi jutawan berusia kurang dari 30 tahun yang juga dibuat oleh Sunday Times Rich List.


Sumber : http://www.antaranews.com/berita/368390/paul-mccartney-musisi-inggris-terkaya

Paul McCartney promosi musik baru lewat Instagram


Paul McCartney mempromosikan musik terbarunya dengan cara kekinian yakni lewat Instagram.

Bekas anggota band legendaris Beatle itu baru membuat akun Instagram Rabu lalu, dua post pertama yang diunggahkan berisi musik terbaru miliknya. Lagu tersebut berjudul "New".

Menurut keterangan dari situs resmi McCartney, single itu kini tersedia di iTunes. Single tersebut menjadi awal dari album berjudul sama yang akan dirilis pada 14 Oktober di Inggris dan 15 Oktober di Amerika Serikat. Album "New" adalah album solo pertama yang berisi komposisi baru setelah "Memory Almost Full" yang dirilis enam tahun silam.

"Kita bisa melakukan apapun yang kita inginkan, kita bisa hidup sesuai pilihan kita," kata McCartney dalam pernyataan tentang lagu tersebut.

Minggu, 08 September 2013

Sekilas tentang The Cavern Club


Mathew Street, Liverpool Inggris adalah tempat yang paling memanjakan bagi penggemar fanatik The Beatles. Sebab di sini tempat berkumpulnya penjual cendera mata Beatles yang berderet di sepanjang tepi jalan Mathew Street. Dan jalan in pula yang menjadi tempat bagi mereka yang ingin mencoba mengenang ingatan segala hal tentang The Beatles.

Di Mathew street terdapat sebuah tempat atau klub tempat orang-orang bersantai dan menikmati sajian musik live dari band yang tampil, namanya The Cavern Club. Dan The Cavern memang sebuah tempat hiburan yang paling terkenal di Inggris. Banyak sekali musisi legendaris yang terbentuk atau terkenal lahirnya di The Cavern Club, salah satunya adalah The Beatles.

The Beatles yang saat itu beranggotakan John Lennon, Paul McCartney, George Harrison, Stuart Sutcliffe, serta Pete Best memiliki catatan sejarah dalam membangun identitas musik serta menempa popularitasnya di The Cavern Club. Saat itu 9 Februari 1961, The Beatles untuk pertama kalinya menginjakkan kaki di panggung The Cavern Club. Setelah itu, popularitas The Beatles terus menanjak. Inilah yang menjadi cikal-bakal kenapa The Mathew Street dikenal dengan sebutan, “The Birthplace of The Beatles”.


Rupanya, The Cavern Club tidak saja menjadi pentas bagi The Beatles, namun musisi terkenal lainpun banyak yang semakin populer setelah tampil di The Cavern Club, sebut saja Eric Clapton, Stevie Wonder, Elton John, Jimi Hendrix hingga gitaris band legendaris Oasis, Noel Gallagher. Ditambah lagi dengan penampilan musisi duplikat The Beatles yang silih berganti manggung di The Cavern Club.

Sepanjang jalan Mathew Street senantiasa ramai oleh beragam hal yang berbau The Beatles, atau banyak musisi jalanan yang tampil di sana. Di Mathew street pun terdapat wall of fame yang menorehkan nama-nama musisi yang pernah singgah dan tampil di The Cavern Club.

sumber : http://www.adetruna.com/sekilas-tentang-the-cavern-club/

Jimi Hendrix dan Paul McCartney pernah bikin group band?

Lagi asyik-asyiknya admin mencari informasi di vivanews.com, saya sempat tercengang. Saya tercengang melihat kabar yang menyatakan bahwa Paul McCartney sempat ingin membentuk band dengan Jimi Hendrix di tahun 60-an. Hah!? Kok bisa!.

Saya juga masih ragu dengan kabar ini, seperti yang saya kutip dari vivanews.com ini artikelnya. (Penting : Beatle Mania harus tahu kabar ini!)


supergroup_1969_hendrix_davis_mccartney

Paul McCartney, Jimi Hendrix dan Miles Davis hampir membentuk supergroup di tahun 1969.
Hendrix, Davis dan drumer Tony Williams berencana untuk melakukan rekaman sebuah album bersama, diproduseri oleh Alan Doughlas, mereka mengirim pesan menggunakan telegram kepada McCartney memintanya untuk bergabung sebagai bassist.
Pesan telegram, terkirim pada tanggal 22 October 1969, berisi: “We are recording and (sic) LP together this weekend. How about coming in to play bass stop call Alan Douglas 212-5812212. Peace Jimi Hendrix Miles Davis Tony Williams.”
Namun, takdir berkata lain, Peter Brown mewakili Beatles membalas pesan bahwa McCartney sedang berlibur di Skotlandia dan baru akan kembali dua minggu ke depan. Rencana tersebut tidak pernah terealisasi hingga akhirnya Hendrix meninggal dunia akibat overdosis menggunakan narkoba pada 18 September 1970.
Pesan telegram saat ini terpampang di Hard Rock Café Praha, Republik Ceko.

Download film The Beatles A Hard Days Night

Berdasarkan request salah satu kawan Beatle Mania di Kaskus, saya selaku admin mau nge-share filmnya The Beatles yang tentunya keren banget dan sayang banget kalo gak di tonton.

Tau album The Beatles yang A Hard Days Night dong? Pasti tau deh. Nah kali ini admin mau nge-share film yang judulnya sama album The Beatles itu.


Judul Film : A Hard Days Night
Director : Richard Lester
Produser : Walter Shenson
Penulis : Alun Owen
Pemain : 
The Beatles (Paul McCartney, John Lennon, George Harrison, dan Ringo Starr), Wilfrid Brambel, Norman Rossington, John Junkin, Victor Spinneti, dan Maggie D'Abo.
Durasi : 87 menit
Bahasa : Inggris

Download film-nya disini
PS : Download film menggunakan Internet Download Manager.

Sabtu, 07 September 2013

Skandal Penjiplakan Lagu "My Sweet Lord"

George Harrison, gitaris The Beatles, pernah diajukan ke pengadilan karena dituduh mencontek hit dia yang paling terkenal, My Sweet Lord, dari singel yang dirilis tahun 1962 di Amerika Serikat, He’s So Fine. “Kalau kasus ini ditulis, ia akan menjadi sebuah buku yang tebal,” kata Harrison jengkel.
Ceritanya berawal tahun 1962 tatkala He’s So Fine, sebuah komposisi yang ditulis Ronald Mack, direkam untuk trio The Chiffons. Secara hukum lagu ini dimiliki oleh by Bright Tunes Music Corporation. Lagu ini menjadi hit nomor satu di AS dan bertengger di Billboard selama lima pekan.
Di Inggris lagu ini pernah mencapai urutan ke-12 tangga lagu per 1 Juni 1963. Di saat yang sama sebuah lagu The Beatles, From Me to You, bertengger di urutan pertama. Harrison kelak mengakui ia cukup familiar dengan lagu He’s So Fine tersebut.
Selama tujuh tahun berikutnya He’s So Fine tak lebih dari sebuah lagu usang, sementara Harrison mengakhiri kebersamaannya dengan The Beatles untuk memulai karier sebagai artis solo tahun 1970. Bulan Desember 1969 ia sedang tur bersama bandnya, Delaney and Bonnie and Friends di Copenhagen, Denmark. Di pengadilan ia mengatakan, sekitar saat itulah benih My Sweet Lord lahir. Seperti biasa ia bermain-main dengan gitar pada saat senggang dan dari mulutnya keluar kata-kata “hallelujah” dan “hare krishna”. Lalu beberapa personel Delaney ikut nimbrung dan Harrison memulai proses penulisan lirik.
Ketika ia kembali ke London (Inggris), salah seorang anggota Delaney, Billy Preston (kibor), sedang mengerjakan sebuah album. Harrison, yang ikut mengawali proses produksinya, menyelesaikan My Sweet Lord menjadi sebuah versi yang sudah jadi. Dan sekalipun banyak artis yang ikut menyumbang saran, Harrison-lah yang menjadi satu-satunya penulis lagu itu.
Akhirnya album itu selesai dan salah satu lagunya adalah My Sweet Lord yang dinyanyikan Preston. Seperti biasa “lead sheet” yang berisikan melodi, lirik, dan harmoni My Sweet Lord dikirimkan ke AS untuk dimintakan hak kopinya. Bukan My Sweet Lord versi Preston itu yang menjadi disengketakan di pengadilan selama dua dekade itu, namun versi yang termuat dalam album All Things Must Pass yang juga dirilis sebagai singel pada 28 November 1970 di AS.
Tanggal 10 Februari 1971 Bright Tunes secara resmi menuntut Harrison dan dua perusahaan miliknya (Harrisongs Music Ltd di AS dan Harrisongs Music Inc di Inggris), Apple Records, BMI, serta Hansen Publications. Manajer Harrison, Allen Klein, langsung menemui pemilik Bright Tunes, Seymour Barash, untuk berunding.
Barang bukti motif
Usulan Klein untuk berdamai di luar pengadilan ditolak Barash. Klein lalu menyewa jasa seorang musikolog, Harold Barlow, untuk memberikan kesaksian yang intinya menyebutkan, tuntutan Bright Tunes tak berdasar. Celakanya, di tengah proses pengadilan itu Klein dipecat sebagai manajer dan Brigh Tunes berganti pemilik.
Sebelum pengadilan dimulai beberapa pekan lagi, pada Januari 1976, Harrison menawarkan uang damai 148.000 dollar AS. Bright Tunes menolak dan menuntut 75 persen dari royalti di seluruh dunia dan hak kepemilikan atas My Sweet Lord. Berhubung kedua pihak berkeras proses pengadilan pun dimulai lagi 23-25 Februari 1976.
Setelah sejumlah kesaksian dari para ahli didengar dan barang-barang bukti diperiksa satu per satu, maka hakim menjatuhkan vonis bahwa Harrison memang menjiplak He’s So Fine. Hakim berpegang pada barang bukti yang berupa sekuens “motif A” dari lagu itu yang terdiri dari empat repetisi notasi sol-mi-re, “motif B” (sol-la-do-la-do), dan kombinasi (grace note) di antara kedua motif itu (sol-la-do-la-re-do).
Saksi-saksi ahli berhasil menunjukkan bahwa motif-motif itu merupakan pola yang sangat tidak biasa. Dan komposisi My Sweet Lord terbukti paling tidak menggunakan motif A sebanyak empat kali dan motif B tiga kali. Hakim mengatakan, sekalipun terdapat perbedaan kecil, namun “kedua lagu secara jelas sangat identik.” Hakim menambahkan, Harrison bisa saja tak menyadari ia melakukan pencontekan, tetapi itu bukanlah alasan yang legalistis.
Pengadilan menjatuhkan denda dari empat sumber. Pertama dari pelanggaran terhadap “royalti mekanikal” (uang yang dibayarkan label kepada penerbit lagu), royalti penampilan, penjualan, dan dari keuntungan yang diperoleh Apple Records. Hitung punya hitung Harrison dan tertuduh-tertuduh lainnya mesti membayar ke Bright Tunes denda kerugian sekitar 2,1 juta dollar AS ditambah sekitar 1,5 juta dollar AS lainnya untuk denda plagiat atas He’s So Fine.
Namun, para tertuduh naik banding dan selama bertahun-tahun kasus ini tak kunjung selesai. Tahun 1991 sidang kasus ini kembali diadakan dan hukuman denda diputuskan mencapai 587.000 dollar AS. Giliran Bright Tunes yang naik banding dan pada April 1993 kedua pihak yang bersengketa menyepakati denda yang tak diumumkan kepada publik. (bas/Kompas 19/01/07)

Misteri HOAX kematian Paul McCartney

Pasti kawan-kawan Beatle Mania pernah denger kabar yang gak ngenakin Paul McCartney dong? Disini saya coba membahas seluk beluk ceritanya.

Sebagai pioner, The Beatles adalah legenda musik dunia. Cover album The Beatles ini banyak dikoleksi oleh penggemarnya di seluruh dunia. Banyak sekali misteri dibalik perjalanan The Beatles, seperti yang akan saya bahas diantaranya berikut ini yaitu cover album The Beatles "Abbey Road". Album ini disebut sebagai salah satu album terbaik The Beatles. Disepanjang jalannya album ini, secara mengejutkan terdengar kabar kalau salah satu personel The Beatles yang bernama Paul McCartney sudah meninggal dunia. Teori konspirasi ini dimulai saat seorang penelpon radio yang bernama “Tom” menelpon ke sebuah stasiun radio untuk memutar lagu Revolution No. 9 secara terbalik.
unikbaca.com

Setelah diputar, hal mengejutkan membuat stasiun radio tersebut tercengang karena disela pemutaran lagu Revolution No.9 terdengar sebuah kalimat “Turn me on, dead man”. Tidak lama setelah pemutaran lagu Revolution No.9 secara terbalik muncul rumor di masyarakat kalo petunjuk kematian Paul juga ada di cover albumnya. Menurut rumor yang beredar di kalangan Beatle Mania kala itu pakaian yang mereka kenakan merupakan petunjuk. Dimulai dari pakaian John Lennon yang serba putih menandakan sebagai Tuhan, berikutnya adalah Ringo Starr yang mengenakan setelan jas hitam rapih dan bersepatu mengkilap yang mengartikan sebagai pendeta, kemudian P
aul McCartney yang memakai jas namun tidak bersepatu, jasnya pun tidak rapih. Dalam budaya inggris orang meninggal memang dimakamkan dengan jas rapih dan tidak bersepatu. Sedangkan yang terakhir adalah George Harrison dengan pakaian paling casual hanya dengan jeans dan baju yang tidak resmi, mengartikan sebagai penggali kuburan.

Selain itu kalau diperhatikan ada mobil yang ditengah jalan dibelakang sana, arahnya lurus dengan posisi Paul McCartney yang sering disebut sebagai cara kematian Paul. Di mobil sebelah kiri yang berwarna putih ada plat nomer 28 (saat itu paul memang sedang berumur 28 tahun). Di sebelah kanan, ada mobil hitam. Itu dalam budaya inggris merupakan mobil jenazah.

Rumor ini sempat merebak hingga ke seluruh dunia dan ajaibnya masyarakat percaya dengan rumor aneh ini. Sehingga banyak yang bertanya-tanya, entah betul entah tidak masih menjadi misteri. Karena sampai sekarang keterangan resmi cover album ini hanyalah cover yang diabadikan di depan Apple Recording (perusahaan tempat The Beatles bernaung) secara mendadak.


Kalo buat mimin sih ini sudah biasa, semakin orang tersebut lagi berada diatas semakin banyak juga orang yang bikin kabar angin yang bikin panas hati. Yang pasti Paul McCartney masih sehat dan hidup sampe sekarang, bahkan masih bisa manggung sana-sini. Kalo masalah ajal cuman Tuhan aja yang tahu. Ya gak? :))